Sunday, 27 September 2015

Kelor atau merunggai (Moringa oleifera)

Status : Draft 

#muhasabah

Q.S Al-Baqarah 11-12.

Dan bila dikatakan kepada mereka: "Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi". Mereka menjawab: "Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan".

Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar.

Pertama kali tertarik dengan Daun Kelor ketika berdiskusi dengan seorang Petani di Desa Wanaraja Garut yang juga pengurus Pesantren Aminul Ummah.

Menurut beliau, yang seharusnya dipikirkan sekarang dalam bidang kesehatan adalah, bagaimana cara mengeluarkan racun dari tubuh ? karena yang masuk sehari-hari ke tubuh kita banyak racunnya, dalam konteks pembicaraan kami dengan beliau adalah masalah :

  1. hasil panen sayur-sayuran, 
  2. binatang ternak yang diobati dengan obat manusia (yang menurutnya, penyakit di binatang tersebut memang terlihat hilang, sembuh, tapi sebenarnya tidak, yang nantinya bisa menular ke manusia yang memakan daging hewan ternak tersebut; ini perlu penelitian ataupaun penulusuran ilmiah lebih lanjut oleh ahlinya),  
  3. dan penggunaan pestisida yang berlebihan, bayangkan kembang kol sedang seperti ini :
    disemprot dengan pestisida kuat... :(, kemudian nanti sayuran ini akan dikirim langsung ke pasar induk (jika lolos dari tengkulak di desa nya, tapi lolos dari tengkulak di Desa bukan jaminan pemasaran hasil panen lancar, karena masih ada "preman pasar indux" menunggu :(, inilah salah satu problema, tantangan Tata Niaga hasil pertanian para petani kita) dan kemudian ke penjual sayur dan akhirnya sampai ke kita untuk dimakan .. , bukankah itu "racun" :( 
Daun kelor menurut beliau (beliaupun mendapatkan informasi ini dari temannya di Surabaya ..), dapat mengeluarkan racun dalam tubuh ...


Panduan Pertanyaan : 
  1. Apa iya daun kelor dapat mengeluarkan racun dalam tubuh ? jika ia seberapa efektif ? 
  2. Bagaimana cara menyajikannya ? 
  3. Dimana saya bisa mendapatkan benih nya ? 
  4. Bagaimana cara menanam dan memperbanyaknya ?
  5. Apakah ada produk  yang berbahan baku daun kelor ? 
  6. Penelitian apa saja yang sudah dilakukan terkait khasiat daun kelor ini ? 

Pohon Kelor (Sumber : Wikipedia)

Kelor dapat ditanam secara generatif maupun vegetatif. Generatif dari biji dan vegetatif dengan cara stek.

Sumber Gambar


Alhamdulillah, penulis mendapatkan hadiah stekan kelor dari seorang sahabat yang tinggal di lombok. Stekan dibawah ini, ditanam pada tanggal 17 Februari 2015. Mudah-mudahan bisa tumbuh subur ....


Kelor mengandung banyak manfaatnya, diantaranya bisa dibaca pada beberapa informasi berikut ini :




Pengolahan Skala Rumah Tangga


Daunnya dapat diolah menjadi sayur bening ataupun olahan lainnya [1],  daun yg tua kecil dapat untuk membuat teh cukup dianginkan saja jangan dijemur/dioven nanti nutrisinya hilang, insyaAllah mujarap untuk kolestrol.

Dapat pula diolah menjadi serbuk kelor. 

Serbuk Kelor, Foto Oleh : Ines Setiawan

Ingin pre-order Tanaman kelor, baik dalam bentuk benih atau sudah ukuran kurang lebih 15 cm ? Silahkan kirim email ke pelangi.almisbah@negeripelangi.com

Referensi